Siswi SMP di Surabaya Diperkosa 4 Anggota Keluarga, Kriminolog Ungkap Hal Ini

Empat anggota keluarga yang menjadi pelaku perkosaan siswi SMP di Surabaya kini telah ditangkap polisi. Keempat pelaku tersebut adalah ayah korban ME (43), saudara kandung laki-laki korban MNA (17), dan kedua pamannya IW (43) dan MR (49).

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menjelaskan, motif yang dilancarkan terhadap korban oleh para anggota keluarganya sendiri karena keadaan rumah sepi dan hasrat yang muncul saat melihat korban.

"Keadaan rumah sepi dan pelaku khilaf karena melihat korban berpakaian press body. Akhirnya aksi pencabulan dan atau persetubuhan terjadi atas korban," ungkapnya saat merilis keempat pelaku, Senin (22/1) sore.

Terpisah, Kriminolog Dr. Elfina L.Sahetapy, S.H., LL.M, menuturkan disadari atau tidak perilaku anak perempuan zaman sekarang bisa 'memancing' terjadi aksi pelecehan seksual.

"Kalau saya melihat anak-anak perempuan sekarang itu agak ngeri ya. Dari cara mereka duduk atau berpakaian itu berbeda dengan kita dulu. Kalau dulu kita kan dididik bagaimana seharusnya cara duduk anak perempuan, tapi kalau sekarang nggak ada (pendidikan) seperti itu," ujarnya kepada Basra.

Selain itu, Elfina menilai jika apa yang menimpa siswi SMP tersebut karena sudah tidak ada lagi rasa sayang dari keempat pelaku sebagai keluarganya.

"Kalau mereka sayang seharusnya kan melindungi. Tapi ini kan tidak, malah melakukan perbuatan bejat itu. Artinya sudah tidak ada lagi rasa sayang kepada korban sebagai anak, adik, maupun keponakan," tandasnya.

Meski saat ini marak kasus kekerasan seksual terhadap anak perempuan, namun Elfina meyakini jika kasus ini bisa dicegah.

"Sebagai pendidik saya tidak boleh pesimis, harus optimis bahwa kasus ini bisa dicegah. Caranya harus ada kolaborasi antar instansi, saling bergandengan tangan mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan," tegasnya.