menu
PSS Sleman Terdegradasi, Huistra Soroti Hukuman Pengurangan 3 Poin Akibat Match Fixing
PSS Sleman Terdegradasi, Huistra Soroti Hukuman Pengurangan 3 Poin Akibat Match Fixing
PSS Sleman terdegradasi setelah hukuman pengurangan 3 poin akibat kasus match fixing, Huistra menyoroti dampak keputusan tersebut terhadap performa tim dan masa depan klub.

PSS Sleman Terdegradasi, Huistra Soroti Hukuman Pengurangan 3 Poin Akibat Match Fixing

PSS Sleman Terdegradasi Setelah 6 Musim Berjuang di Liga 1

PSS Sleman harus menerima kenyataan pahit terdegradasi usai enam musim berkompetisi di Liga 1. Keputusan ini datang meski mereka menutup musim dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Madura United pada pekan terakhir Liga 1 2024/2025, Sabtu (24/5). Namun, keberhasilan itu kalah saing dengan kemenangan Semen Padang 2-0 atas Arema FC, yang memastikan tiket terakhir mereka untuk musim depan di Liga 1.

Perjalanan musim ini terasa berat bagi PSS. Meski sempat meraih empat kemenangan beruntun sebagai tren positif, hal tersebut tidak cukup mengangkat posisi mereka yang memang mengalami performa kurang optimal sejak awal kompetisi. Bahkan, mereka dikenai sanksi pengurangan tiga poin dan denda Rp 150 juta oleh Komite Disiplin PSSI akibat kasus pengaturan skor di final Liga 2 2018.

Pelatih PSS, Pieter Huistra, menyoroti dampak sanksi yang diterima. "Jika kita tidak mendapat pengurangan tiga poin, kita akan selamat hari ini. Karena kita kehilangan tiga poin sejak awal musim," ujarnya. Huistra juga menekankan bagaimana kerugian ini memengaruhi mental skuad. "Kehilangan tiga poin itu sangat berpengaruh secara psikologis. Kami harus menang dalam tekanan berat dengan posisi yang rendah," tambahnya.

Meskipun situasi ini sangat menyedihkan, Huistra menegaskan bahwa PSS harus bangkit dengan lebih kuat ke depannya. "Tidak mudah, tapi kami harus menghadapi kenyataan dan keluar dari situasi ini. PSS adalah klub besar yang harus terus berkembang," tegasnya.

Lebih lanjut, Huistra memuji pengelolaan klub dan infrastruktur sebagai fondasi penting untuk kemajuan sepak bola Indonesia. "Saya yakin PSS adalah salah satu klub paling terorganisir. Indonesia membutuhkan klub yang terstruktur dengan stadion yang berkualitas," pungkasnya penuh optimisme.

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!