Kepercayaan Publik ke MK Sedang Turun, Ridwan Mansyur Pastikan Jaga Integritas

Kepercayaan publik terhadap MK sedang turun pasca putusan syarat capres-cawapres yang kontroversial. Putusan tersebut pun membuat MKMK memutuskan memberhentikan Anwar Usman sebagai Ketua MK.

Hakim MK Ridwan Mansyur memastikan akan menjaga integritas. Ia berharap, marwah MK dapat kembali baik seiring dengan putusan-putusan yang adil yang diharapkan dapat dihasilkan MK ke depan.

"Pertama, kita jaga integritas. Oleh karena persoalan ini sudah berjalan, artinya sebagaimana juga pidato Ketua MK yang baru pada saat pelantikan bahwa kemungkinan akan dibentuk MKMK yang lebih definitif, dan kita bersama-sama memastikan bahwa marwah MK bisa kembali dengan putusan dan apa yang dihasilkan MK dalam putusannya," kata Ridwan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).

Ridwan juga merasa tidak terbebani dengan kepercayaan publik yang turun. Menurutnya, apa yang dirasakan masyarakat terhadap MK harus diterima dengan terbuka.

"Saya kira mengalir saja karena juga saya 34 tahun sebagai hakim, dengan gelombang bermacam-macam peristiwa kita terima itu sebagai bagian dari HAM. Artinya kita kuatkan diri kita saja, dengan bekerja yang baik, modal yang cukup, menjaga integritas, insyaallah kita tidak menjadi gentar untuk bekerja dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Terkait desakan agar MKMK dibuat permanen, Ridwan menyatakan mengikuti kebijakan pimpinan jika pada akhirnya MKMK menjadi lembaga yang permanen.

"Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang terjadi berkaitan dengan Majelis Kehormatan MK kita bisa membuat regulasi, menentukan sikap seperti apa untuk marwah, mengangkat, dan mengembalikan marwah konstitusi," ungkapnya.

Meski demikian, ia tidak tahu kapan penetapan MKMK menjadi definitif akan dilakukan.

"Kemarin sudah disampaikan Yang Mulia Ketua MKMK. Mudah-mudahan tidak lama lagi. Tentunya butuh pembahasan-pembahasan yang cukup serius," pungkasnya.