Putaran Ketujuh ICA–CEPA, Indonesia - Kanada Lanjutkan Penyelesaian Perundingan
Perundingan ICA–CEPA merupakan salah satu perundingan prioritas bagi Indonesia yang membahas peningkatan akses pasar barang, jasa, dan investasi di kawasan Amerika Utara.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, bersama Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada Aaron Fowler, selaku Ketua Tim Perunding Kanada. Foto: dok. Biro Humas Kemendag
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, bersama Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada Aaron Fowler, selaku Ketua Tim Perunding Kanada. Foto: dok. Biro Humas Kemendag

Indonesia dan Kanada telah menyelenggarakan Perundingan Putaran Ketujuh Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA). Perundingan ini berlangsung pada 5-8 Maret 2024 di Semarang, Jawa Tengah.

Pembukaan perundingan dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Djatmiko Bris Witjaksono, yang juga selaku Ketua Tim Perunding Indonesia. Hadir pula Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada Aaron Fowler selaku Ketua Tim Perunding Kanada.

“Indonesia dan Kanada sepakat untuk mengutamakan negosiasi yang efektif dan berkualitas pada putaran ini. Kedua negara juga berkomitmen untuk membahas menyeluruh setiap isu dengan menghargai gagasan masing-masing demi mencapai kesepakatan bersama yang telah ditentukan,” kata Djatmiko.

Perundingan Putaran Ketujuh Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA). Foto: dok. Biro Humas Kemendag
Perundingan Putaran Ketujuh Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA). Foto: dok. Biro Humas Kemendag

Djatmiko menambahkan, Perundingan ICA–CEPA merupakan salah satu perundingan prioritas bagi Indonesia yang membahas peningkatan akses pasar barang, jasa, dan investasi di kawasan Amerika Utara serta isu-isu perdagangan Indonesia dan Kanada.

Melalui kesepakatan kedua kepala negara yang disetujui pada September tahun lalu, ICA–CEPA diharap dapat selesai secara substantif pada akhir 2024.

Dalam putaran ketujuh ini, kedua belah pihak membahas 19 Isu Runding dan satu Diskusi Ahli secara tatap muka.

Beberapa isu yang dibahas antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, aturan asal barang, pengadaan barang dan jasa pemerintah, investasi, kekayaan intelektual, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, perdagangan inklusif, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

Perundingan Putaran Ketujuh Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA). Foto: dok. Biro Humas Kemendag
Perundingan Putaran Ketujuh Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA). Foto: dok. Biro Humas Kemendag

“Diperlukan kolaborasi dan kerja sama secara optimal untuk menyelesaikan ICA–CEPA. Perundingan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat berupa peningkatan perekonomian bagi kedua negara,” ujar Djatmiko.

Adapun total perdagangan Indonesia dan Kanada pada 2023 tercatat senilai USD 3,4 miliar, turun sebesar 19,38 persen dari 2022. Ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar USD 1,3 miliar, sedangkan impor dari Kanada tercatat sebesar USD 2,1 miliar sehingga Indonesia defisit sebesar USD 845 juta.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2023 adalah perlengkapan telepon, hasil produksi atau limbah, karet alam, aksesori, dan koper.

Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Kanada pada 2023 yaitu gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/putaran-ketujuh-ica-cepa-indonesia-kanada-lanjutkan-penyelesaian-perundingan-22NIOminm8i

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations