Buka Seminar Tanggul Laut Pulau Jawa, Prabowo Akui Tak Terlibat di Kajiannya
Menhan Prabowo Subianto menyampaikan pidato kunci membuka seminar soal giant sea wall Pulau Jawa, meski mengakui tak terlibat dalam pembahasan proyek tersebut. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Seminar Nasional Giant Sea Wall di Grand Ballroom Kempinski, Rabu (10/1/2024). Foto: YouTube/Kemenko Perekonomian
Seminar Nasional Giant Sea Wall di Grand Ballroom Kempinski, Rabu (10/1/2024). Foto: YouTube/Kemenko Perekonomian

Kemenko Bidang Perekonomian yang dipimpin Airlangga Hartarto, menggelar seminar nasional mengangkat tema 'Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall)'. Di acara yang berlangsung di Kempinski Hotel, Jakarta, Rabu (10/1) tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampil menyampaikan pidato pembuka.

Dari pantauan di lokasi acara, hadir dalam acara tersebut Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.

Dalam pidatonya, Prabowo menjelaskan sebagai Menhan dia memang tidak terlibat langsung dalam kajian proyek giant sea wall. Tapi dia mengaku merasa terpanggil untuk lebih memusatkan perhatian kepada masalah giant sea wall.

"Saya sendiri yang tidak terlibat langsung dalam kajian dan pembahasan tersebut. Seolah-olah masalah ini yang merupakan jawaban atas fenomena naiknya permukaan laut, abrasi, hilangnya banyak lahan-lahan kita dan terutama kualitas hidup sebagai rakyat kita sungguh-sungguh mengenaskan," -Prabowo Subianto, di pembukaan Seminar Nasional tentang Giant Sea Wall Pulau Jawa-

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, yang dijadwalkan menjadi salah satu pembicara, tidak terlihat hadir. Demikian juga di acara HUT PDI Perjuangan yang berlangsung bersamaan, Pak Bas tidak tampak di lokasi acara.

Pembangunan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Pembangunan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Proyek giant sea wall ini pernah digagas di akhir masa pemerintahan Presiden SBY pada 2014, khusus untuk pesisir utara Jakarta. Tapi pada Januari 2019, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan masih mengkaji ulang proyek tersebut.

Pemerintah kemudian menggagas pembangunan tanggul laut raksasa berbasis tol di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Proyek yang bertujuan untuk mengantisipasi ancaman banjir dan ketinggian air laut tersebut pun akan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di 2024 ini.

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Tol Semarang-Demak akan berfungsi sebagai tanggul di pantai laut. Menurutnya, hal ini penting karena ketinggian banjir rob di Jawa Tengah bisa mencapai 200 cm.

"Jadi selain sebagai jalan tol, itu menjadi tanggul dan ini menjadi model di mana model ini bisa dilanjutkan tidak hanya di Semarang, tetapi itu bisa ditarik bahkan sampai di pantai utara Jawa," ujar Airlangga saat konferensi pers mengenai PSN bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Dia melanjutkan, proyek tanggul raksasa itu pun akan mencontoh keberhasilan giant sea wall yang ada di Amsterdam, Belanda. "Mungkin kita bisa membangun bendung itu. Kalau itu bisa terbangun, ini tentu proyek ke depan karena sekarang kita selesaikan Semarang-Demak," jelasnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/buka-seminar-tanggul-laut-pulau-jawa-prabowo-akui-tak-terlibat-di-kajiannya-21wHDpp7jCh

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations